Banyak anak,
banyak rejeki, begitulah sekilas kata yang sering kita dengar, dan saya rasa
ungkapan tersebut tidaklah salah. Karena bisa jadi, hal tersebut adalah suatu
ekspresi ungkapan bahagia dari tiap individu yang berbeda, dan mengungkapkannya
dengan cara yang berbeda pula. Lahirnya seorang anak di tengah-tengah suatu
keluarga, hal itu merupakan menjadi sebuah anugerah yang terindah, yangmana tiada
tandingannya terkhusus bagi setiap orangtua yang sedang menanti-nantikan
kehadiran seorang anak di dalam kehidupannya.
Tak lepas dari
hal pembicaraan tentang anak, dalam hal ini saya ingin sedikit bercerita,
yangmana pada waktu itu terjadi peristiwa yang sangat dahsyat. Peristiwa yang
penuh dengan perjuangan yang sangat-sangat besar, dimana dari ribuan bahkan
jutaan sel yang saling berlomba-lomba untuk membuahi sebuah sel, yang jika di
antara sel yang saling berlomba-lomba tersebut, dan ada satu dari sekian juta
sel itu dapat bertemu dengan satu sel yang ini, maka dari hal tersebut
terbentuklah suatu individu baru yang hidup di dalam rahim seorang ibu selama
Sembilan bulan sepuluh hari, lalu setelah itu terlahirlah ke dunia ini. Dan
salah satu individu yang terbentuk itu adalah saya, yang telah melewati tahapan
proses yang sangat panjang tersebut.
Tentunya sebuah kebahagiaan yang tiada terhingga yang
dirasakan oleh setiap orangtua, ketika anaknya lahir, dan hal tersebut sama
halnya dirasakan oleh orangtua saya. Lalu, sebagai wujud kasih sayang orangtua
terhadap anaknya yaitu salah satu di antaranya dengan memberikan nama kepada
anaknya. Yangmana hal tersebut bertujuan agar si anak memiliki nama sebagai
identitas dirinya dan juga dari pemberian nama tersebut tersimpan makna-makna,
doa, dan harapan, yang orangtua harapkan dari pemberian nama kepada anaknya
tersebut.
Dan sayapun
turut bahagia karena orangtua saya memberikan nama kepada saya, yangmana hal
tersebut sebagai ungkapan kasih sayangnya dan juga agar saya memiliki identitas
diri. Nama awalan saya mengandung makna dua kalau diartikan, dan kata tersebut
diambil dari bilangan bahasa jawa, hal tersebut
dikarenakan ibu dan ayah saya sama-sama berasal dari daerah jawa.
Begitupun, sama halnya dengan kakak pertama saya dan adik saya yang lahir pada
urutan ketiga, kami semua mengawali nama kami dengan sebuah artian bilangan
yang berasal dari bahasa jawa sanskerta. Tetapi untuk adik saya yang terlahir
pada urutan nomor keempat dan nomor kelima, tidak ada unsur makna bilangan
jawanya. Hal tersebut karena pada saat pembuatan nama-nama adik saya itu, ada
campur tangan saya dalam pembuatannya.
Lalu, arti nama
dari kata yang kedua dari nama saya yaitu kata ibu saya itu sebenarnya untuk
pemanis. Namun, dengan rasa penasaran yang tinggi karena ingin mengetahui
sekali tentang makna sebenarnya dari arti kata nama saya yang kedua ini. Dan
saya pun memberanikan diri untuk menanyakan kepada orangtua saya tentang arti
nama saya yang sebenarnya, selain sebagai pemanis. Lalu, ibu saya pun akhirnya
mau menjelaskan tentang arti kata nama saya yang kedua ini. Ibu saya mengungkapkan
bahwa, beliau berharap agar anaknya
tersebut dapat menjadi seorang anak yang setia, berbakti dan taat kepada
orangtua, penyayang, penurut, dan taat kepada agama. Setelah mendengarkan
penjelasan dari ibu saya, saya merasa senang sekali, karena ternyata tersimpan banyak
makna dan harapan dari arti kata nama saya yang kedua ini. Walaupun sebenarnya
jika saya melihat kata nama saya yang kedua ini saya masih bingung jika untuk
menjelaskan arti dari kata yang tertulis dan terlihat. Hal itu karena memang
seperti yang telah diungkapkan oleh ibu saya bahwa makna dari nama saya yang
kedua itu benar adanya seperti yang sudah dijelaskan oleh ibu saya. Jadi, kalau
boleh saya berpendapat tentang nama saya yang kedua ini yaitu tidak bisa
langsung untuk diartikan, tetapi harus
direnungi lebih mendalam lagi. Dan ibu saya pun mengungkapkan bahwa
beliau sangat bahagia sekali ketika lahirnya saya, hal tersebut karena pada
saat kelahiran anak pertama, beliau melahirkan anak laki-laki dan ternyata
ketika melahirkan saya, yang terlahir adalah anak perempuan. Dan beliau
mengungkapkan bahwa beliau seperti mendapatkan permata berlian yang sangat
indah. Dan itu juga yang membuat ibu saya ingin memberikan nama kepada saya
dengan makna yang telah diungkapkan tersebut. Dan saya sangat bersyukur sekali,
karena dari pemberian nama tersebut, tanpa saya sadari bahwa karakter yang
terbentuk pada diri saya, sama seperti dengan makna dan harapan yang telah
diungkapkan oleh ibu saya tersebut. Dan
sungguh, tiada niatan sama sekali pada diri saya ini untuk mengganti nama saya
ini. Karena, setelah mengetahui arti,makna dan harapan yang tersimpan pada nama
saya ini, sungguh saya sangat bersyukur, bahagia, dan berterima kasih sekali
kepada orangtua saya yang telah memberikan nama yang sangat indah sekali ini
kepada diri saya ini.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD_Xoxmv1to8LRwGV8LVgxhz_kKD0IiidzaoJf8Y9VFlVYQr3oVsib9ceuz4WWSQ3ONSqQtAfzyNdBi8CXXgoU8LwLYf2FE5DBmLv5rVytyvDy9jmPZPhCVvJc1Sahfc9GSFnfCkCZpUuU/s400/logo+dwi.jpg)