Rabu, 02 November 2011

The Probability of Multiple Event


Hello my students !
Are you know what will we learn in the next topic?.
Oke, the next topic we will learn about the probability of multiple event.
In this below there is a material to explain the topic of the probability of multiple event.
And you can learn of this material to prepare before we study in the class to next week.
Good Luck !!!

Regard
Mom Dwi
Keep Moving Forward !

Lesson Plan
Power Point
The Probability of Multiple Event






Perlunya Sensivitas Diri terhadap Perbedaan


Semerbak keragaman yang ada di Indonesia merupakan wujud perjalanan khatulistiwa yang terus bergerak dari waktu ke waktu. Esensi perkembangan adat dan budaya dari keragaman tersebut menjadi sebuah keunikan yang khas dari individu atau suatu kumpulan kelompok yang mengidentitaskan kecirikhasannya tersebut. Yangmana hal ini dapat merujuk pada sebuah keyakinan yang secara turun-temurun dari nenek moyang terdahlu, sehingga hal tersebut melekat pada jiwa seseorang yang terlingkup dalam kondisi adat dan budayanya.
Merefleksikan diri sebagai salah satu orang yang ikut terbawa arus dari adanya keragaman adat dan budaya. Semua itu seperti fenomena identitas diri kita  yang berada di atas sebuah adat dan budaya, sehingga sadar atau tidak sadar bahwa hal tersebut seperti wujud dari pribadi kita yang dikotak-kotakan oleh arus perkembangan zaman yang adatnya membudaya. Mengulas kondisi keadaan diri yang sedang terlingkup pada situasi adat dan budaya yang didapat dari garis keturunan. Hal ini merupakan suatu kondisi yang harus diterima sebagai pewaris garis keturunan.
Berbicara mengenai pewaris keturunan dari sebuah adat dan budaya, yangmana dalam kondisi ini saya merupakan salah satu orang yang terlahir dari keturunan jawa. Yangmana dengan adanya kondisi tersebut membuat saya terlingkup pada sebuah lingkup adat, budaya dan kebiasaan-kebiasaan dari daerah jawa. Memang tidak bisa dipungkiri, yangmana bahwa adalah saya yang merupakan seseorang yang terlahir dari keturunan jawa, secara sadar atau tanpa saya sadari, keunikan yang muncul dari pribadi saya secara karakteristiknya, sedikit banyak telah menggambarkan identitas diri sebagai seseorang yang terlahir dari kebudayaan jawa.
Namun, dalam hal ini saya juga ingin mengungkapkan refleksivitas diri saya sebagai seorang individu, yangmana walaupun saya terlahir sebagai seorang individu keturunan jawa, tapi ada juga hal-hal  yang ada pada diri saya yang tidak sama seperti pada keturunan jawa kebanyakan. Yangmana contohnya yaitu saya menyukai hal-hal yang pedas dalam makanan, dan kondisi itu sering kita temukan biasanya pada seseorang yang berasal dari sumatra, yangmana orang-orang disana lebih dominan menyukai makanan yang pedas-pedas. Tetapi, bukan berarti juga saya tidak menyukai masakan jawa yang memiliki ciri khas manis, saya juga suka masakan jawa yang memiliki ciri khas manis tersebut. Selain hal itu, saya juga ingin mengungkapkan reflektivitas saya pada hal yang lainnya juga, yangmana kondisi ini sering saya alami ketika saya baru berjumpa dengan seseorang yang baru saya kenal, kondisi tersebut terjadi pada kesalahpahaman seseorang yang mengungkap bahwa saya adalah seseorang yang berasal dari keturunan jawa, padahal kenyataannya saya adalah seseorang yang berasal dari keturunan jawa.
Namun, pada kondisi lain ketika saya melihat dari seseorang yang berbeda adat, budaya, dan kebiasaannya dari saya. Yangmana saya berpikir dengan pemahaman yang saya ketahui yaitu saya mengira bahwa semua orang yang berasal dari daerah sumatra itu pasti menyukai makanan yang memiliki ciri khas pedas, tetapi ada pada suatu kondisi yangmana saya menemukan ternyata seseorang yang saya jumpai ini, yangmana ia berasal dari keturunan sumatra tetapi ternyata orang ini tidak menyukai makanan pedas-pedas. Menyambung pada kondisi diatas yang membahas tentang dua orang yang berasal dari daerah yang berbeda. Dan cerita saya ini berhubungan tentang dua orang yang juga berasal dari daerah yang berbeda, yanamana kondisinya yaitu satu orang yang berasal dari daerah sunda dan yang satu lagi berasal dari daerah betawi. Pada suatu hari ada seseorang yang meminta tolong karena ia terjebur kedalam sumur. Singkat cerita, ada dua orang yang ingin menolong seseorang yang sedang terjebur kedalam sumur tersebut, yangmana satu orang ini yang berasal dari sunda dan yang satu lagi berasal dari betawi. Kondisinya pada waktu itu yaitu orang yang berasal dari sunda ini ingin cepat-cepat langsung menolong orang yang terjebur sumur itu lalu ia mengatakan “teraje” kepada orang betawi ini, dan sepenangkapan pemahaman orang betawi  ini yaitu orang sunda ini mengatakan entar aje, jadi si orang betawi tersebut menangkap maksud perintah dari orang sunda tersebut yaitu nanti saja menolongnya. Padahal, teraje yang dimaksud oleh orang sunda ini yaitu tangga, yangmana tangga tersebut dipakai untuk menolong orang yang sedang terjebur kedalam sumur.
Berdasarkan pada cerita diatas, kita dapat merefleksikan diri yaitu bahwa kita harus dapat bersikap untuk mau mengenal lebih dalam dari karakteristik budaya kita yang berbeda-beda. Jadi kita tidak hanya mengenal dari kulit luarnya saja, yangmana dengan mau memahami dan mengetahui lebih mendalam tentang budaya yang berbeda dengan kita, kita juga bisa belajar untuk menghargai perbedaan tersebut.